Don't Stop Me Now by Queen

Kamis, 04 Februari 2010

8 PRINSIP MAHATMA GANDHI (BAGIAN I)

Saya membaca postingan yang sangat bagus dari Kusuma Dewi (versi Diamond ya hehehe). Saya mencoba untuk ‘membahasakan’ kembali postingan tersebut menurut versi saya :)




Pada Jilid I ini saya akan membahas 4 prinsip dari Mahatma Gandhi…kebanyakan soalnya kalo dijadiin satu (selain itu yang 4 lagi blom dapet ide gimana nulisnya hehehe)



1. Ubahlah diri sendiri


Seringkali kita merasa kesal pada orang lain. Contoh sederhananya, agar kita bisa lebih bahagia, sukses atau apapun… kita sering merasa pasangan kita seharusnya begini, anak kita seharusnya begitu, tim kita harusnya seperti ini, rekan kita harusnya seperti itu, dan lain sebagainya.

Kenapa kita tidak memulai dengan ‘saya seharusnya begini, begitu, seperti ini, atau seperti itu’?

INSTEAD OF CHANGING OTHERS, WHY DON’T WE CHANGE OURSELVES, CHANGE THE WAY WE THINK!
DARIPADA MENGUBAH ORANG LAIN, KENAPA KITA TIDAK MENGUBAH DIRI SENDIRI, MENGUBAH CARA BERPIKIR KITA!

Bayangkan jika semua orang sibuk saling tuding “kamu yang harus berubah!”... iya kalo yang dituding mau berubah…kalo nggak? Kapan perubahan itu terjadi? Kapan kita bisa bahagia?

Jadi…mulailah dari diri sendiri. Nggak usah yang heboh-heboh deh…mulailah dari mengubah pikiran kita.

Cobalah untuk berpikir positif. Gimana caranya? Daripada sibuk mikir “Ih…dia harusnya kan begitu..”, lebih baik kita mikir “saya harus begitu, ngga apa-apa dia ngga begitu, yang penting saya memberi contoh terlebih dahulu” (formal amat ya bahasanya hehehe).



2. Akulah pemegang kendali

Saya mengikuti kelas meditasi (yah walopun sekarang sangat jarang menghadiri…tapi saya selalu berusaha untuk melakukannya kapan pun dan dimana pun) yang mengajarkan “jiwa” (aku sejati) yang memegang kendali atas “badan” (aku secara fisik).

Saya dilatih untuk mengendalikan pikiran dan badan, bukan badan yang mengendalikan pikiran ataupun jiwa.

Ketika “aku” kuat untuk mengendalikan pikiran, maka badan akan terkendali.

Mungkin banyak orang yang ngga setuju dengan pendapat ini, tapi saya meyakininya. Kenapa?

Ketika kita bisa mengendalikan pikiran, maka kita lah yang “berkuasa”. Tujuannya apa? Supaya kita tidak “dikendalikan” oleh badan (alias memuaskan badaniah aja…misalnya: kita jadi punya prinsip “hidup untuk makan”, padahal yang bagus adalah “makan untuk hidup”) ataupun orang lain.

Contohnya ketika semua orang terdekat saya mentertawakan bisnis saya di ORIFLAME (masa’ sih lulusan S2 kerjaannya MLM-an)…bayangkan jika saya tidak bisa mengendalikan pikiran saya untuk terus fokus pada bisnis ini….maka dapat dipastikan badan saya pun tidak dapat saya kendalikan untuk fokus pada bisnis ini…

Jika saya tidak mengendalikan pikiran saya, maka saya pasti akan memiliki jutaan alas an untuk menjadi malas dalam menjalani bisnis ini…

Akhirnya? Semua orang yang mentertawakan saya adalah PENGENDALI badan saya.

Cara saya “mengendalikan” adalah dengan meluangkan waktu 5 menit dari setiap jam (boleh digabung kalo sanggup lama-lama duduk diam) untuk fokus pada 1 (SATU!) pikiran saja, yaitu “SUKSES (bisa diganti dengan ‘jadi SM/Director/dll) DI ORIFLAME!”



3. Maafkan dan relakan

Ini poin yang paling susah (saya mikirinnya aja sampe 4 hari 4 malem *lebay mode on*)

Jangan sampai ada hal apapun mengganggu ketenangan pikiran kita.

Ketika kita tidak memaafkan dan merelakan kesalahan DIRI SENDIRI ataupun orang lain, maka kita cenderung merasa kesal, marah, bahkan dendam. Saat kita merasa seperti ini, kita cenderung kehilangan fokus dan tujuan kita (sibuk ngedumel, ngomel, cemberut, dll). Saat kita kehilangan fokus dan tujuan ini, tandanya kita tidak memegang kendali terhadap pikiran dan badan ini (poin nomor 2).

Coba kita amati dan belajar dari anak kecil. Ketika mereka marah kepada siapapun, pasti dalam waktu singkat mereka dapat tersenyum dan bermain kembali dengan ceria. Mengapa? Karena “kesucian” pikiran mereka, dengan mudah mereka dapat memaafkan dan merelakan.

Sepertinya nggak mungkin ya…masa’ sih kita nggak boleh marah atau kesal? Boleh kok….tapi jangan bereaksi terhadap perasaan itu. Kita amati dan nikmati saja selama 5 menit (jangan lama-lama ya….), kemudian kita kendalikan lagi pikiran kita untuk fokus pada 1 hal, yaitu “SUKSES (bisa diganti dengan ‘jadi SM/Director/dll) DI ORIFLAME!”, selama 30 menit (agak lama ya…soalnya biasanya nih kalo lagi kesal atau marah…agak susah lho fokus ke hal lain)…udah 30 menit tapi masih marah? Masih kesal? Ulangi lagi selama 30 menit lagi :)



4. Tanpa tindakan kita tidak akan kemana-mana

Contoh sederhananya nih…kita lagi di kamar, eh trus ngerasa laper. Tujuan kita adalah menghilangkan laper tersebut kan? Caranya? Makan dong…Tindakan kita apa? Pertama keluar kamar, ambil makanan, trus makan deh sampe kenyang….

Coba bayangkan kalo tindakan tersebut ngga ada, apa yang terjadi? Kita tidak akan mencapai tujuan kita…alias jalan di tempat. Lapernya ilang? Ya ngga lah…

Di ORIFLAME juga sama kok…. Tujuannya apa? “SUKSES (bisa diganti dengan ‘jadi SM/Director/dll) DI ORIFLAME!” Caranya? Buanyaaaakkkk buangeeetttt deh pokoknya….kalo ORIFLAMERS di BOSSFamily pasti tau…. Tindakannya (untuk selain ORIFLAMERS)? ambil telpon/HP, lalu hubungi saya di (021) 3212 8045 :)

Tidak ada komentar: